Seekor Merpati Putih yang tinggal di sebuah jurang yang gersang, jurang itu sangat kering, tanpa ada pohon kehidupan dari sang tuhan yang tinggal di jurang itu. Tidak hanya tumbuhan, pemandangan segar tak tampak di situ, karena tak kelihatan ada perairan, baik sungai, ataupun danau. Tidak hanya sampai di situ, hujan yang kadang turun membawa beribu tetes air kehidupan, juga untung sudah mau singgah di jurang itu, kalau tidak turun, ya harus menikmati kegersangan, apalagi waktu musim kering.
Merpati Putih tinggal sendiri, di sana dia hidup sendiri, tapi dia selalu bersyukur kepada Allah yang masih memberi Merpati beribu nafas kehidupan, karena dia selalu bersyukur kepada Allah, jadi walaupun dia tinggal di tempat yang kering kerontang, bulu-bulunya tetap berwarna putih, dan dia tetap merasa berkecukupan, karena selalu nasib baik menyapa Merpati ini ketika Merpati ini butuh, jadi selalu ketenangan hati menjadi miliknya di setiap waktu.
Ketika suatu siang, si Merpati mencari makan, dia melewati sebuah padang bunga. Dan karena dia merasa lelah, dia singgah dan bertemu sekuntum Melati putih yang cantik, dia bertasbih karena baru saja melihat ciptaan Allah yang sangat indah, sang Merpati jatuh cinta padanya, dan Merpati menyatakan cintanya, namun Melati berkata, “Aku takkan bisa mencintaimu, kecuali kau merubahku menjadi melati merah.” Mendengar kata-kata Melati, Merpati lalu pergi dan berpikir bagaimana bisa membuat Melati mencintainya, karena Merpati ingin mengakhiri baying-bayang kesendirian dalam hidupnya. Apa yang bisa membuat Melati berwarna merah ?, Merpati bingung karena belum pernah ada Melati berwarna merah. Dia berdo’a kepada Allah setiap waktu. Dan suatu ketika, ia melihat setetes embun berwarna putih, dan jatuh di atas sehelai daun, dan embun itu kelihatan hijau, dan juga membuat Merpati tahu apa yang harus dilakukannya.
Ketika dia di langit di atas padang bunga tempat Melati tinggal, dia memotong sayapnya sendiri dengan menabrakkan dirinya pada sebuah ranting pohon, lalu muncullah hujan darah berwarna merah segar, sang Melati bingung dengan apa yang terjadi, ternyata sang Merpati menghujamkan darahnya dan membuat Melati berwarna merah segar, lalu Melati menyesal karena tidak mau menghargai seekor Merpati berbulu putih keperakan yang tulus mencintainya, yang harus pergi dari dunia tuk selamanya. . .







0 comments:
Posting Komentar